jika menulis adalah sebuah Hobi, maka tak perlu alasan lagi mengapa saya menulis

Sabtu, 14 November 2015

Puisi: Aku Garuda


jalanku adalah merah
tapi apinya sudah padam
jalanku adalah putih
tapi sucinya sudah berdebu

padahal sudah ku junjung sampai ke langit
tapi awan tidak meniupnya
merah putihnya malu
tanpa angin yang temaninya

apa itu di langit?
ribuan garuda terbang
lalu lalang entah kemana
jangan abaikan merah putih!
teriakku

ada lagi
tikus-tikus elit memakan padi
habiskan semua
gagalkan panen kami
di atas tanah subur
di bawah pelangi
jangan menginjak laut kami!
kalian hanya berbagi tinta hitam di hati kalian
mengubah keringat dan airmata kami
kami tumpahkan
saat arungi samudra hitam
anggap hama Negeri ini musnah
kilauan pelangi dapat kuraih
di samping mentari
datang sesudah petir hujan
pengiris sejuta padi
kami disini
menangis di bawah daun berguguran
tubuh kami yang menyatu dengan batang
menunggu mentari untuk berbagi kehangatan
terikat waktu begitu menyakitkan

udang
kuserahkan perintah semu
dibungkus keprihatinan
kembalikan keadilan
yang tinggal di balik batu
jadikan aku garuda
akan aku buat armada
berbaris di langit
sambil mencengkram hama-hama sawah
benalu dari simbol kesejahteraan

alangkah bangganya kami
bisa kepakkan  sayap di sisi bendera
lihat apinya selalu berkobar
debunya terbang bersama angin
kami juga bisa cengkram sang saka
kami bawa ke penjuru dunia
terbang di atas samudra
meraih cakrawala



Share:

0 komentar:

Posting Komentar