jika menulis adalah sebuah Hobi, maka tak perlu alasan lagi mengapa saya menulis

Sabtu, 31 Januari 2015

‘Orang bodoh’ mempekerjakan ‘ orang pintar’. Mendingan jadi orang bodoh dong?


"Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar." - Bob Sadino

Makna ‘orang pintar’(op) disini adalah orang menempuh pendidikan tinggi seperti sarjana yang berkualitas yang siap terjun di dunia kerja sebagai pekerja.

Makna ‘orang bodoh/goblok’(ob) sendiri maksudnya orang yang sukses dalam usaha dan mempekerjakan orang-orang pinter. Sementara tingkat intelegensi ob disini tidak setinggi op.

Jadi ob disini gak bisa dikatakan orang goblok yang IQnya jongkok. Justru ob disini adalah orang yang mempunyai kelebihan di bidang usaha. Sementara op yang mempunyai kelebihan di bidang IQ.

Terus kalo gitu, mendingan jadi ob dong? Berfikir gak sekeras op tapi duit lebih banyak ob. :/

Hmmm, kita harus percaya kalo “kesuksesan bukan dilihat hanya dari materi, tapi ada faktor-faktor lain. Dan kesuksesan bukan hanya dilihat di dunia, harus ingat ada hari pembalasan.”

-       Manusia tidak hanya memenuhi kebutuhan materi, tapi juga kebutuhan naluri, kenyamanan, dan banyak lagi.


Kalo dalam akademi, kita senang hitung –hitungan, yasudah kita masuk jurusan yg berhubungan hitung-hitungan. Kalo senang mengarang, masuk jurusan sastra. Sesuai jurusan yang kita minati. Kalo gak minat menjadi ob, terus dipaksa, kita pasti akan melawan kemauan kita dan pastinya gak enak.

Misal, kalo seseorang dipaksa untuk jadi pemain bola tapi nalurinya adalah seorang pengusaha, yang ada  dia akan menjadi atlet bola sambil jualan sepatu, atau tanda tanganya dijual.

Analoginya dalam alam lingkungan keluarga, banyak anak yang secara materi kebutuhannya selalu terpenuhi. Tapi secara naluri anak tersebut ingin diberi kasih sayang, tapi orang tuanya lebih sibuk mencarikan materi untuknya menyebabkan si anak kekurangan kasih sayang sehingga kebutuhan nalurinya tidak terpenuhi.  

Saya sendiri pernah melihat,  ada orang yang nalurinya adalah penulis, buat puisi, hobi maen basket, futsal,catur , calon atlet silat kuliah di jurusan fisika dan bercita-cita jadi pengusaha  sukses?hehe


-       Kesuksesan bukan sekedar kebutuhan di dunia yang tercukupi, tapi di akhiratlah tempat kesuksesan yang sesungguhnya.


Buat  OP sendiri, melakukan kerja yang lebih gigih, dan membutuhkan otak yang kuat, Tapi penghasilan dan jabatannya akan tetap di bawah ob. Tapi kita harus percaya, bahwa Setiap usaha yang dilakukan di dunia ini pasti takkan ada yang sia-sia. Karna Tuhan itu adil.  Walaupun kita sudah berbuat kebaikan,tapi  tidak melihat balasan di dunia. Percaya balasan seadil-adilnya adalah akhirat.

Gue pernah lihat dalam sebuah hadist : intinya sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaaat bagi orang lain.


Mengenai kelebihan, Tuhan menciptakan manusia yang satu dan yang lainnya dengan bermacam-macam kelebihan dan kekurangan,  agar kita saling melengkapi kekurangan orang yang satu dan lainnya.

Kalo semua orang jadi ob, siapa yang bakal jadi pegawainya? Dan kita gak bakal kenal yang TV, hp, komunikasi jarak jauh, alat transportasi, dll

Dan kalo semua orang jadi op, siapa yang bakal membiayai hasil kerja op kalo gak ob?

Kita harus berfikir  luas

Sekarang, semua tergantung dari hati kita, mau jadi ob atau op,  hati kita sendiri yang menentukan.


Dan yang paling penting dari semua hal, dan mungkin hampir semua motivator mengucapkan hal ini. Yaitu bersyukur atas semua yang telah diberikan Tuhan. Bersyukur atas kelebihan dan kekurangan yang  kita punya.
Share: