"Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka
usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang
pintar." - Bob Sadino
Makna ‘orang
pintar’(op) disini adalah orang menempuh pendidikan tinggi seperti sarjana yang
berkualitas yang siap terjun di dunia kerja sebagai pekerja.
Makna
‘orang bodoh/goblok’(ob) sendiri maksudnya orang yang sukses dalam usaha dan
mempekerjakan orang-orang pinter. Sementara tingkat intelegensi ob disini tidak
setinggi op.
Jadi ob
disini gak bisa dikatakan orang goblok yang IQnya jongkok. Justru ob disini
adalah orang yang mempunyai kelebihan di bidang usaha. Sementara op yang
mempunyai kelebihan di bidang IQ.
Terus kalo
gitu, mendingan jadi ob dong? Berfikir gak sekeras op tapi duit lebih banyak
ob. :/
Hmmm, kita
harus percaya kalo “kesuksesan bukan
dilihat hanya dari materi, tapi ada faktor-faktor lain. Dan kesuksesan bukan
hanya dilihat di dunia, harus ingat ada hari pembalasan.”
-
Manusia tidak hanya memenuhi kebutuhan materi, tapi juga
kebutuhan naluri, kenyamanan, dan banyak lagi.
Kalo dalam akademi, kita
senang hitung –hitungan, yasudah kita masuk jurusan yg berhubungan
hitung-hitungan. Kalo senang mengarang, masuk jurusan sastra. Sesuai jurusan
yang kita minati. Kalo gak minat menjadi ob, terus dipaksa, kita pasti akan
melawan kemauan kita dan pastinya gak enak.
Misal,
kalo seseorang dipaksa untuk jadi pemain bola tapi nalurinya adalah seorang pengusaha,
yang ada dia akan menjadi atlet bola
sambil jualan sepatu, atau tanda tanganya dijual.
Analoginya
dalam alam lingkungan keluarga, banyak anak yang secara materi kebutuhannya
selalu terpenuhi. Tapi secara naluri anak tersebut ingin diberi kasih sayang,
tapi orang tuanya lebih sibuk mencarikan materi untuknya menyebabkan si anak
kekurangan kasih sayang sehingga kebutuhan nalurinya tidak terpenuhi.
Saya
sendiri pernah melihat, ada orang yang
nalurinya adalah penulis, buat puisi, hobi maen basket, futsal,catur , calon
atlet silat kuliah di jurusan fisika dan bercita-cita jadi pengusaha sukses?hehe
-
Kesuksesan bukan sekedar kebutuhan di dunia yang tercukupi, tapi
di akhiratlah tempat kesuksesan yang sesungguhnya.
Buat OP sendiri, melakukan kerja yang lebih gigih,
dan membutuhkan otak yang kuat, Tapi penghasilan dan jabatannya akan tetap di
bawah ob. Tapi kita harus percaya, bahwa Setiap
usaha yang dilakukan di dunia ini pasti takkan ada yang sia-sia. Karna
Tuhan itu adil. Walaupun kita sudah berbuat
kebaikan,tapi tidak melihat balasan di
dunia. Percaya balasan seadil-adilnya adalah akhirat.
Gue pernah lihat dalam
sebuah hadist : intinya sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaaat
bagi orang lain.
Mengenai
kelebihan, Tuhan menciptakan manusia yang satu dan yang lainnya dengan bermacam-macam
kelebihan dan kekurangan, agar kita
saling melengkapi kekurangan orang yang satu dan lainnya.
Kalo semua
orang jadi ob, siapa yang bakal jadi pegawainya? Dan kita gak bakal kenal yang
TV, hp, komunikasi jarak jauh, alat transportasi, dll
Dan kalo
semua orang jadi op, siapa yang bakal membiayai hasil kerja op kalo gak ob?
Kita harus
berfikir luas
Sekarang,
semua tergantung dari hati kita, mau jadi ob atau op, hati kita sendiri yang menentukan.
Dan yang paling penting dari semua hal, dan mungkin hampir semua motivator mengucapkan hal ini. Yaitu bersyukur atas semua yang telah diberikan Tuhan. Bersyukur atas kelebihan dan kekurangan yang kita punya.