Sekarang tanggal 7 Oktober 2016, malam hari. Habis
perlombaan Olimpiade Soedirman. Lalu gue memutuskan untuk pulang nyari tempat
penelitian.
Udah banyak banget masa yang gue lewatin. Mungkin ini
saatnya, gue menulis tentang cerita cinta gue waktu akhir SMA, tepat di kelas
12 IPA I . Cinta yang gagal, mungkin gak tepat juga dibilang gagal. Tapi 0
BESAR! yah... karna gue udah kalah sebelum perang dimulai. Udah pedih duluan
sebelum perang. apalagi pas perangnya .hehe bingung.
Tujuan gue buat
tulisan ini bukan curhat. Tapi untuk mengisi blog aja. Dan setiap tulisan, gue
buat ada pelajaran secara tersirat maupun tersurat. Semoga aja ada pelajaran
yang bisa dipetik dari cerita cinta PAS SMA gua.
Diawali dari gambar Masjid di Karton
Oke semua diawali dari. buku kimia. eh mundur masa lagi,
yaitu pas gambar masjid di karton pake krayon. Tepatnya sekitar November 2012.
"Hilman berantakan banget, sini aku bantuin,"
tiba2 perempuan manis datang dari belakang. Di jakarta, ngomong pake aku kamu itu
hampir mustahil, kecuali kalo pacaran.
"Tangan kamu kotor tuh" terus dikeluarkan tisu
dari sakunya.
"Udah hilman aku
aja yang ngerjain. kamu gausah kerjain ntr
malah tambah berantakan", Padahal karton gue. Dan akhirnya dia yg ngerjain,
sementara gue gak boleh ngerjain sama dia. Nih perempuan apaan coba.
Ada Api Yang Terpendam dan itu Mulai Bersemi.
Maju lagi beberapa hari. Pas tugas biologi. waktu itu buat
sistem kromosom d karton. Pas hari-H, gue lupa ngerjain. gurunya galak. Temen2
yg lain pada udah selesai. Dan gue ngebut beli karton, panik gak karuan. Gue kerjain
diem2 pas pelajarannya. Tapi sampe bel pulang bunyi belum selesai.
“Haha, mampus lu man, gue balik dulu.” Temen gue yang kerjaanya
seneng mulu kalo ada temen kesusahan.
Guru dan semua murid
sudah keluar.Tiba-tiba ada malaikat dari arah jam 2 datang "hilman kamu
belum?"
"iya nih, belum, lu ada lem gak?"
"ada nih. aku
yang lem aja, kmu yg guntingin" dan sekian lama penuh perjuangan, selesai
juga. Langsung buru-buru gue ke meja gurunya langsung serahin tugasnya sambil
berharap diterima.dan alhamdulillah diterima, ini berkat seseorang yang baik.
Perempuan manis? gue sering liat. Tapi manis, baik, lembut,
itu agak langka di Jakarta. Gue sering meliriknya di bangku ini pas pelajaran
berlangsung. Senyum yang gue liat, begitu luar biasa energinya. Ramah ke gue, dan
ternyata malah ramah ke semua orang.
Makin kesana, ada rasa penasaran semakin menjadi-jadi dan
akhirnya muncullah strategi. Kadang modus pinjem buku tulisnya. Bilangnya buat
baca-baca, padahal mau tau apa isinya . Di rumah, yang diliat bukan materi pelajaran,
tapi yang tulisannya yang berbanding terbalik dengan gue dan ada tulisan korea.
Hmm ternyata dia pecinta korea. Kesukaan terdeteksi!
BELUM PUNYA NOMOR HPNYA, MINTA NOMOR HP, Dapet, SMSan!
Ini sekitar tanggal
20 November 2012, pertama kali SMS itu bergulir ke HPnya. Kok gue tau
tanggalnya? Iya, karna SMSnya masih ada di hp lama gue.Isi chatnya, semuanya
belum diapus. Sebagai kenangan aja. Kenangan indah. hehe
Gue yang susah komunikasi kalo lagi jauh, karna waktu itu
gue belum punya nomornya hp si H. ya sebut aja si H(bukan Hilman, walau inisialnya sama kayak gue). dan pada suatu kesempatan,
pas mau ngumpulin tugas mtk, dia lagi sendirian. "H, eee. gua bagi nomor u
dong." bicara dengan kecepatan 100 km/detik.
"hah apa?" ini kalimat yang paling gak enak yang
gue denger, karna gue harus ngulangin kalimat gue.
"iya bagi nomor u, siapa tau kan kalo ada tugas
gitu". muka gue aneh banget waktu itu, seaneh-anehnya muka.
"hihi. yaudah nih catet...." ibarat mau lompatin
jurang sejauh 10 meter, akhirnya berhasil juga lompatin jurang itu.
Waktu bergulir, kadang dibales 1 menit kemudian, kadang 10
menit kemudian, kadang 1 jam kemudian, 3 jam kemudian, gak dibalespun juga
pernah. kadang singkat, kadang lumayan singkat, dan ga pernah panjang.
Kalo nunggu SMS itu, ibarat nungguin ikan yang muncul dari
empang. harap-harap cemas muncul tanda inbox dari layar HP.
Dari Logika Turun ke
Hati.
Dia, orang nya manis, baik, gak sombong, lembut, sederhana dan
terpenting masih jomblo :D . Pokoknya paket komplit++. Menurut logika gue, dia
ini cocok untuk aset masa depan. Tipe yang pas kayaknya buat gue.
Ya bener aja, saat
SMSan, ada resah saat menunggu. Cemburu saat si H senyum ke laki-laki lain. Dimalam
hari yang buat gue berfikir, dan berkhayal. Dan pagi yang selalu cerah dari
hari sebelumnya. Mager ketika liburan semester, yaitu pas pergantian tahun 2012
ke 2013. Rasanya, dari logika turun ke hati. Ya, gue suka, segalanya. Mungkin
ini pertama kalinya. Ada rasa yang bergejolak.
Akhirnya, ini titik dimana banyak bait-bait puisi yang
tercipta.
Tapi makin kesana, bukan makin berani, malah semakin takut
mendekat. Semakin grogi saat bicara. Makin banyak prasangka-prasangka negatif
yang membuat cemas. SMSpun mulai jarang. Setiap kata yang udah gue rencanain
buat entar, pas ketemu, kok jadi kaku ya. Jadi aneh pas diucapin. Setiap gue
ketemu, kok gue bingung jadinya mau ngomong apa. Beda saat bicara sama cewek
lain. Ya entah kenapa.
Di Balik Diam, ada Rasa Derita. Terutama Saat tahu Perasaanya.
Sepertinya logika gue salah perhitungan, mungkin bukan
salah, tapi ada hal yang belum dihitung. Gue gak tahu perasaanya. Apa si H udah
mendam rasa sama orang lain. Apa dia mau,atau enggak sama gue.
Gue yang menebak-nebak perasaanya. Apa hati dia buat gue,
atau untuk yang lainnya. Dan setelah beberapa lama,setelah melakukan penelitian
bertujuan untuk mengetahui siapa yang dia suka. pengambilan data lewat temannya
dan juga kebiasaan sehari-harinya, membaca gestur tubuh, dapat hasil, buat
hipotesis, lalu buat teori, hehe, akhirnya dapet sebuah kesimpulan untuk
menjawab tujuan.
Kesimpulannya, dia
gak suka sama gue. Dia gak punya perasaan apa-apa, dan orang yang dia suka itu
adalah temen gue, orang yang paling pinter satu angkatan di bidang akademis.
Dan yang paling menyakitkan dan yang gak gue tahu, dulu si H
pernah dicomblangin tapi gak berani mengungkapkan karna si H hanya seorang
perempuan yang pendiam dan lembut hatinya.
Pas si H komunikasi sama sang rangking 1, dari
gerak-geriknya memang sudah beda. Si H hanya menunduk sambil tersenyum dengan
wajah manisnya yang memerah.
Yah, Sepertinnya gue salah perhintungan, tapi sudah
terlanjur, mau gimana lagi. Mudah untuk mencintai dan sulit untuk melupakan. Melawan
gravitasi? Sekuat-kuatnya manjat, akhirnya jatuh juga.
Dan seperti biasa, ada barisan puisi.
Gitar, dan lagu-lagu.
Lagu Bondan-bunga sering berputar di HP.
Gue masih inget, lagu bahasa inggris yang paling hits waktu itu,
your call. Lagu bahasa inggris yang pertama kali gue bisa. Lagu yang ingin gue
bawa untuknya.
NAZAR: MASUK PERGURUAN TINGGI, NYATAKAN PERASAAN.
Saat dia mencintai orang yang paling pinter satu sekolah,
maka motivasi adalah mencoba untuk jadi yang orang pinter. Fisika, iya
pelajaran itu gue mencoba bersaing dengan si rangking 1. Gue mau buktiin, bahwa
gue juga bisa.
Dan gue bernazar, jika gue bisa masuk PTN, gue bakal bilang
perasaan ini. Membuat gue berapi-api dalam menghadapi UN. Belajar di rumah, di
kelas.
“Hilman, sini belajar bareng aku yuk.” Siapa yang bisa nolak
ajakan dari seseorang. Membuat belajar jadi lebih menyenangkan, hahah.
UN pun lewat, antara lega dan sedih. Karna udah gak lagi ada
pelajaran. Itu artinya itu hari terakhir gue sekolah. Udah gak ada guru yang
mengajar. Udah gak akan lirik kearah jam setengah 3 lagi. Udah gak ada tugas-tugas lagi. Hari yang
sebagian besar gue abisin di sekolah, sekarang sebagian besar gue abisin di
rumah. Intensitas Sms yang bergulir mendekati 0. Yah beberapa bulan gak ada
aktivitas hingga tiba pengumuman SNMPTN.
Dan akhirnya, gue buka website untuk liat pengumuman. Dengan
perasaan berdebar,dan ALHAMDULILLAH. Gue diterima di Universitas Negeri. Gue
diterima di jurusan Fisika, Universitas Jenderal Soedirman, UNSOED di
Purwokerto.
Sedikit nafas lega untuk gue orang yang bodoh ini. Ya, di
kelas gue termasuk orang yang gak pinter bisa dibilang dibanding sama yang
lain. Dan Hanya ada 5 orang di kelas yang berhasil masuk PTN, termasuk si
rangking 1 .
Pas perpisahan sekolah datang, itu adalah pertemuan terakhir
gue. Ya gue kira itu pertemuan terakhir sama temen-temen gue dan dia. Waktu
lewat begitu aja, waktu itu rame, dan sepertinya saat itu gak kesempatan untuk ungkapkan, Cuma ada diem aja.
Dan hari lewat begitu aja, berat rasanya
pulang, dan gue pulang begitu aja. Itu hari terakhir gue ketemu dia. Di rumah ada
rasa nyesel kenapa gak ungkapin aja.
Oh iya gue kan ada nazar. Itu hari terakhir ketemu?
Sepertinya enggak bisa. Gue harus ketemu dia
8 JULI 2013 di J-Co, see you.
Gue beranikan diri untuk SMS dia lagi.
“H, gue punya nazar nih, kalo gue masuk PTN, gue mau kasih
lu sesuatu, kita bisa ketemuan ga?’ modusnya bilang mau kasih sesuatu
Akhirnya dia mau
ketemuan.
Di malam hari, udah gue siapin boneka panda sebagai
sesuatunya.
Besoknya, gue dan dia ketemuan di suatu tempat. Ada rasa
dagdigdug pas lagi nunggu, dan akhirnya diapun datang dengan senyum ramahnya.
Gue pergi ke suatu tempat. Yaitu J-Co Tamini Square, taman
mini.
Grogi dan bingung mau ngomong apa, Cuma itu aja. Kebanyakan
diem pas lagi berdua. Momen teraneh.
“Hilman, kok kamu kayak ada yang diumpetin yah?” wah
terrnyata dia sensitif, haha.
“Hehe iya nih, ee hadiahnya yang gue umpetin”
“Sebenernya kamu mau kasih apa sih? Biar aku tebak, MP3 ya?”
“hmm bukan”
“Eeee boneka?” Njir bener dalam hati.
“eeee, ntar liat aja ya.”
“Ih hilman buat penasaran aja.”
Dan magribpun tiba, saatnya gue pulang.
Entah, kata-kata yang ingin gue siapkan untuk diucap,
rasanya sulit diungkapkan.Kaku dan gak bisa ngomong banyak.
“Bentar ya”, Maka itu saatnya gue keluarin bonekanya.
Sebuah. boneka panda, sepertinya dia senang.
Di boneka itu, gue selipin gulungan karton, yang berisi isi
tulisan ungkapan perasaan gue yang udah disiapin dari malem. Bukan dibilang
puisi, hanya tulisan biasa.
“Yaudah gue pulang ya..” dan gue pulang, tanpa ada kata yang
special keluar dari mulut gue.
Sampai di rumah, dan berharap ada respon positif dari
pertemuan tadi. Tapi sepertinya dia tidak merespon apa-apa lagi. Dan yang gue
sadari, tadi adalah pertemuan terkahir. Walaupun nazar telah terlaksana, tapi
masih ada rasa yang kurang. Entah apa. Sepertinya dia memang tidak punya rasa
apa-apa.
Siapa yang salah? Pastinya gue. Yasudahlah.
Derita Adalah Motivasi, Gue akan Berkembang Disana.
Koreksi diri kembali, ternyata banyak sekali kekurangan di
diri. Dan itu PR buat di Purwokerto. Fokus dengan passion. Fokus untuk
mengembangkan diri.
Sekarang, 9 Oktober 2016. Dari 8 Juli 2013, sudah beberapa tahun gak ketemu ya, tapi sepertinya jarak yang membuat gue gak terlalu suka. Dan gue juga pernah suka sama orang lain disini. Lagi
apa ataupun apa kabarnya adalah pertanyaan yang hampir tidak pernah muncul lagi
di pikiran. Mungkin saja dia udah pacaran. Tapi sudahlah.
Terima kasih, karna ada tekanan itulah yang membuat kita
berkembang. Pertanyaanya, Apakah gue udah berkembang? Bunga itu masih kuncup
perlahan membuka. Dan semoga akan mekar, dan menjadi sesuatu yang indah untuk
dipandang.
“Apakah
kita pernah memilih manusia yang terbaik untuk kenyamanan hati dan berfikir
kehidupan bahagia di masa depan denganya? tapi ternyata, dia bukan yang
terbaik. Khayalan yang telah tersusun indah, berantakan gak karuan. adalah
kenangan indah yang membuat kelam.
Mungkin manusia terbaik menunggumu. Dia yang akan menjadi teman hidupmu. Dia yang akan menjadi cinta sejati.
Mungkin manusia terbaik menunggumu. Dia yang akan menjadi teman hidupmu. Dia yang akan menjadi cinta sejati.
Sambil
menunggu, perbaikilah dirimu. Saat disadari bahwa tidak ada batasan untuk
berkembang, maka gue harus selalu berlari mencari kekuatan. Jalani passionmu,
dan pilihlah tempat yg dapat
menguatkanmu”