jika menulis adalah sebuah Hobi, maka tak perlu alasan lagi mengapa saya menulis

Sabtu, 30 Oktober 2010

My Cerpen

TIGA SAHABAT

          Aku adalah Hilman. Aku tinggal di Cililitan. Aku berpostur tinggi, tetapi aku tidak 
agresif .Karena posturku yang tinggi, tenagaku sangat besar.
          Disana aku mempunyai  dua sahabat, yaitu Putra dan Gusti. Putra   adalah  orang
 yang posturnya pendek, tetapi dia sangat agresif dan    suka hal yang menantang. Gusti 
adalah  orang  yang  postur  tubuhnya  tidak  pendek  dan tidak tinggi, dan ide-ide yang
 dia buat sangat hebat.
         Walaupun  begitu  umur  kami   tidak  jauh berbeda. Dan    yang  terpenting adalah 
persahabatan kami yang kuat. Dan lebih kuat setelah kami mendapatkan pengalaman ini.
Waktu itu ada pertandingan futsal di RT kami. Pemain berjumlah tiga orang per satu tim dan dibagi menjadi 8 tim. Biaya pendaftaran  sebesar Rp.30.000/tim. Juara Satu mendapatkan hadiah sebesar Rp.150.000. Juara dua mendapatkan hadiah sebesar Rp.50.000. Dan juara ketiga mendapatkan Rp.40.000.
Kami bertiga mengisi formulir pendaftaran dan kami diberi tiket kompetisi. Mulai kompetisinya tiga hari setelah pendaftaran.
Esok kami latihan bermain bola di halaman rumah Putra. Kami latihan mendribel bola, menendang bola, dan mengumpan bola.
Tak terasa kompetisi tinggal satu hari lagi. Di hari itu kami tidak latihan, hanya mengatur strategi untuk menghadapi kompetisi. Yang mengatur strategi adalah Gusti yang sekaligus menjadi kapten di tim kami.
“Putra, tugasmu adalah menyerang, merepotkan lawan, dan membuat gol. Hilman, tugasmu adalah bertahan, membuat lawan kesusahan untuk mencetak gol. Sementara tugasku adalah membantu menyerang dan bertahan,” Kata Gusti.
Keesokan harinya kami siap-siap untuk bermain. Peraturan permainanya adalah tiap pemain tidak boleh curang, tidak ada kartu merah dan kuning tetapi ada pelanggaran, gawang berukuran kecil hanya sepanjang 1,5 meter dan tinggi gawang  1 meter. Ukuran lapangan adalah 12X6 meter. Jarak pemain dengan gawang minimal 2 meter. Dan lama pertandingan adalah 2X10 menit. Jika tim sama kuat, maka dilanjutkan dengan pinalti.
Setelah membaca peraturan tersebut, barulah kami memulai pertandingan. Dan dimulailah pertandigan perempatfinal tersebut.
Terlihat permainan lawan sangat tidak kompak. Pemain lawan bermain sendiri-sendiri, sehingga aku sangat mudah memblok serangan-serangan musuh. Sebaliknya, Putra dapat dengan mudah mencetak gol.Akhirnya peluit tanda pertandingan sudah selesai. Tim kami menang dengan skor 4-0.Setelah itu kami pulang dengan senang dan penuh kebahagiaan.
“Penampilan kita tadi cukup memuaskan. Tetapi, kita jangan terlalu senang terlebih dahulu. Karena lawan kita di semifinal cukup berat. Tim itu mempunyai gaya permainan menyerang yang sangat bahaya, kecepatann permainan mereka  sangatlah sulit untuk ditandingi. Tadi tim tersebut menang telak 5-1. Tetapi aku tahu cara menandingi permainan mereka, yaitu tidak membiarkan peluang sekecil-kecilnya. Dan kita harus menyerang dengan serangan balik,”  Ujar Gusti.
 Keesokan harinya kami melawan tim tersebut. Tim ini jauh lebih sulit dibandingkan dengan tim kemarin yang telah kami kalahkan. Mereka mengandalkan kecepatan lari dan mengoper cepat mereka. Tapi aku dibantu Gusti sigap memblok serangan-serangan yang mereka buat.
Di babak kedua, kami mulai lelah memblok serangan-serangan mereka. Akhirnya gawang kami kebobolan pada menit ke 2.
Walaupun begitu, kami tetap tidak menyerah. Dan dengan sulit kami dapat mengatasi ketertinggalan. Lalu kami membalik keadaan dan akhirnya kami menang dengan skor 3-2.  
Besok adalah pertandingan final. Tim yang kami hadapi juga tidak kalah sulitnya, bahkan lebih sulit. Tim yang kami hadapi berhasil menang dua kali tanpa kebobolan, yaitu dengan skor 3-0 dan 2-0.
Keesokan harinya kami  melawan tim tersebut. Tim ini mempunyai daya serang tinggi dan pertahanan cukup kuat. Mereka mampu mengungguli kami hingga 2-0 di babak pertama. Di babak kedua tim kami bisa mengejar ketertinggalan menjadi 2-2. Hingga akhir babak kedua skor tidak berubah sama kuat. Dan pertandingan dilanjutkan dengan pinalti. Jarak tendangan pinalti adalah 7 meter.
Ketika pinalti tim kami dapat menyelesikan dengan baik. Namu tim lawan hanya dapat membobol dua kali. Satu kali mereka gagal. Dan akhirnya kamipun berhasil menjadi juara.
Ini karena kami menggunakan kelebihan kerja sama dan yang paling penting adalah kekompakan kami. Kekompakan kami telah teruji di kompetisi ini. Itulah yang membuat persahabatan kami lebih kuat.

dibuat oleh: Hilman Putra Sandrika 
Tanggal     : 19 November 2009
Share: