jika menulis adalah sebuah Hobi, maka tak perlu alasan lagi mengapa saya menulis

Minggu, 28 Juni 2020

Asal Usul 19 Desember Dijadikan Hari Peringatan Bela Negara


Jadi semua rakyat Indonesia,wajib dan berhak untuk ikut bela negara,  Bela negara itu bukan cuma angkat senjata aja. Belajar dengan giat, membuang sampah pada tempatnya, itu udah termasuk dalam upaya  bela negara.
Jadi, Bela negara itu adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya. Jadi apapun  sikap & perilaku yang kita lakukan, misal jadi tentara, dokter, peneliti, ilmuwan, atlet,   jika kita lakukan atas dasar cinta terhadap NKRI, maka itu adalah bentuk dari bela negara.  
Jadi kalo zaman dulu, bela negara lebih terfokus dalam melawan penjajahan bangsa asing. Zaman sekarang, bela negara dilakukan untuk melawan segala bentuk ancaman, seperti  bencana alam, hoax, terorisme, korupsi, pelanggaran batas wilayah, dan lain-lain. Pokoknya masalah zaman sekarang itu kompleks banget deh.....


Sebelumnya, saya ingin menawarkan penjelasan sejarah hari bela negara dalam bentuk video animasi 3 dimensi.. Tapi kalau lebih suka penjelasan dalam bentuk teks, silahkan lanjutkan untuk membaca tulisan di bawah video ini. 
Dibawah merupakan  dalam bentuk video animasi 3 dimensi., sementara penjelasan dalam bentuk teks terletak dibawah penjelasan  dalam bentuk video animasi 3 dimensi.






Sejarah Tanggal 19 Desember dijadikan Hari Peringatan Bela Negara


Jadi ceritanya gini. tanggal 19 Desember 1948,  Belanda melalukan agresi militer kedua untuk merebut ibukota indonesia.Waktu itu ibukota indonesia adalah Jogjakarta. Saat agresi, presiden dan wakil presiden kita berhasil ditangkap oleh belanda.

Tapi  sebelum tertangkap, Negara kita sempat membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat yang dipimpin oleh bapak Syarifudin Prawira negara. 

Sebenernya , jabatan yang diembah bapak Syarifudin Prawiranegara ini setara loh dengan presiden, dan banyak yang menyebut bahwa bapak syarifudin  prawira negara adalah presiden yang tak diakui. Kapan2, kita bahas lagi ya tentang bapak syarifudin sebagai presiden yang tidak diakui.

 Coba bayangin, bagaimana jika PEMERIntahan darurat republik indonesia itu tidak ada, sementara pemerintahaan di yogyakarta telah dikuasai oleh Belanda   Berkat PDRI ini, roda pemerintahan pada masa itu tetap berjalan.

Untuk mengenang peristiwa tersebut,pada era Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditetapkan tanggal 19 DEsember sebagai hari bela negara


Hari tersebut menunjukkan bahwa  untuk menjaga kelangsungan hidup negara tidak hanya dengan cara mengangkat senjata. Tanpa mengangkat senjata, seperti diplomasi dan strategi politik juga berperan dalam menjaga  kehidupan bernegara. 



Share: