Jakarta Purwokerto
Dihubung kerikil juga
baja
Lalu monas dan graha widiatama
Menyaksikan perjalanan si
anak pendiam
Serta apapun yang kusebut
petualang
Tersibak kisah antara
kelam dan senang
Menuai ilmu untuk tenar
ataupun kehormatan
Melingkari diri dalam
lingkup almamater
Dalam kerlap kerlip
cahaya yang menyinari padi
Aku bersyair dalam
bongkahan gerbong
Yang berjalan saling relatif
antara aku beserta kamu
Syair ini terlalu indah
Untuk manusia yang mati
rasa
Mungkin
dada dipaksakan lelah
menahan kerinduan
Hingga kebal terhadap
emosi
Saat disini rindu disana
Saat disana akan rindu
disini
Bagai hati terbelah dua
0 komentar:
Posting Komentar